Pada Desember 2022 terjadi inflasi year on year (yoy) disemua kota IHK di Provinsi Banten. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Serang sebesar 7,22 persen dengan IHK sebesar 117,75. Berikutnya di Cilegon sebesar 5,86 persen dengan IHK sebesar 115,84. Inflasi terendah terjadi di Tangerang sebesar 4,56 persen dengan IHK sebesar 111,82.
Inflasi di Kota Serang terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks 10 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 22,87 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 7,19 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 7,16 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,80 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,69 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,44 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,63 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,47 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,24 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,36 persen; Sementara itu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,69 persen.Inflasi di Kota Cilegon terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks 10 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 16,57 persen; kelompok pendidikan sebesar 7,19 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 5,95 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,92 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 5,50 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,23 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,33 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,11 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,81 persen; Sementara itu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,16 persen.Inflasi Kota Tangerang terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks 10 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 18,80 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 7,87 persen; kelompok kesehatan sebesar 6,31 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,49 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,51 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,33 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,63 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,33 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,03 persen; Sementara itu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,06 persen.