Abstraksi
· Pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk
dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Banten
mencapai 661,36 ribu orang (5,24 persen), berkurang sebanyak 38,47 ribu orang dibandingkan
dengan kondisi September 2017 yang sebesar 699,83 ribu orang (5,59 persen).
· Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada
September 2017 sebesar 4,69 persen turun menjadi 4,38 persen pada Maret 2018.
Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2017
sebesar 7,81 persen turun menjadi 7,33 persen pada Maret 2018.
· Selama periode September 2017-Maret 2018, jumlah
penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 21,87 ribu orang (dari
415,67 ribu orang pada September 2017 menjadi 393,80 ribu orang pada Maret 2018),
sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 16,61 ribu orang (dari 284,16 ribu
orang pada September 2017 menjadi 267,55 ribu orang pada Maret 2018).
· Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh
lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis
Kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 71,66 persen. Kondisi ini tidak
jauh berbeda dengan kondisi September 2017 yaitu sebesar 70,92 persen.
- Jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar
terhadap nilai Garis Kemiskinan Maret 2018 di perkotaan maupun di perdesaan
adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, kopi bubuk
dan kopi instan (sachet) serta roti. Sedangkan
komoditi non makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan
perlengkapan mandi.