Ekspor Banten Agustus 2023 naik 4,91 Persen Menjadi US$1,07 Miliar, dibanding bulan sebelumnya. Impor Banten Agustus 2023 naik 2,38 Persen Menjadi US$2,96 Miliar, dibanding bulan sebelumnya
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
A. Perkembangan Ekspor
- Nilai ekspor Banten Agustus
2023 naik 4,91
persen dibanding bulan sebelumnya,
yaitu dari US$1,02 miliar menjadi US$1,07 miliar.
- Ekspor nonmigas Agustus 2023
mengalami kenaikan sebesar 5,13 persen menjadi US$1,06 miliar dibanding bulan
sebelumnya.
- Nilai ekspor nonmigas terbesar
pada Agustus 2023 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai
US$209,48 juta.
- Negara tujuan ekspor nonmigas
terbesar Agustus 2023 adalah Tiongkok dengan nilai ekspor US$164,92 juta.
- Ekspor nonmigas Agustus 2023
mengalami penurunan pada sektor pertanian sedangkan sektor industri dan sektor
pertambangan dan lainnya mengalami peningkatan.
- Nilai ekspor Banten Agustus 2023
tertinggi melalui Pelabuhan Tanjung Priok yang mencapai US$926,68 juta.
B. Perkembangan Impor
- Mulai Rilis Juli 2023, nilai
impor yang disajikan berdasarkan data Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai
(KPPBC) Provinsi Banten.
- Nilai impor Banten Agustus 2023
naik 2,38 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$2,89 miliar menjadi
US$2,96 miliar.
- Impor migas pada Agustus 2023
naik 8,57 persen dari US$477,78 juta pada bulan sebelumnya menjadi US$518,71
juta. Begitu juga pada komoditi nonmigas terjadi peningkatan nilai impor
sebesar 1,15 persen menjadi US$2,44 milyar apabila dibanding bulan sebelumnya.
- Nilai impor nonmigas terbesar
Agustus 2023 berasal dari mesin dan peralatan listrik (HS 85) yang mencapai
US$552,35 juta.
- Negara pemasok barang impor
nonmigas terbesar pada Agustus 2023 adalah Tiongkok dengan nilai impor sebesar
US$387,26 juta.
- Nilai impor menurut golongan
penggunaan barang Agustus 2023 dibanding bulan sebelumnya mengalami peningkatan
pada nilai pada bahan baku/penolong
sebesar US$21,59 juta (1,08 persen) dan barang konsumsi sebesar US$147,36
juta (65,94 persen). Sedangkan barang modal turun sebesar US$100,28 juta (15,04
persen).